Reaksi Asam Basa Senyawa Organik
Anhidrida asam
Asam karboksilat seperti asam etanoat memiliki struktur
sebagai berikut:
Jika anda mengambil dua
molekul asam etanoat dan menghilangkan sebuah molekul air diantara kedua
molekul tersebut (lihat gambar berikut) maka akan diperoleh anhidrida asam,
yakni anhidrida etanoat (nama lama: anhidrida asetat).
Dan juga anhidrida asam biasanya tidak dibuat langsung dari asam karboksilat,tetapi
dibuat dari turunan asam karboksilat yang lebih reaktif misalnya asilklorida direaksikan dengan asam karboksilat.
Amina merupakan senyawa organik dan gugus fungsional yang isinya terdiri dari senyawa nitrogen atom dengan pasangan sendiri.Amina
merupakan senyawa organik yang mengandung atom-atom nitrogen trivalen, yang
terikat pada satu atom karbon atau lebih. Amina adalah senyawa organik dan kelompok fungsional yang berisi
dasar nitrogen atom dengan pasangan elektron mandiri . Amina adalah turunan dari ammonia , dimana satu atau lebih hidrogen atom telah diganti oleh substituen seperti alkil atau aril. Semua senyawa amina bersifat basa lemah.
Jenis-jenis amina :
Amina primer (1o)
Amina sekunder (2o)
Amina tersier
(3o)
amina primer dan amina sekunder dapat bereaksi dengan anhidrida
asam menghasilkan amida. Antar molekul amina primer/ sekunder
terdapat ikatan hidrogen.Pada reaksi ini yang umum digunakanadalah anhidrida asam asetat.
Reaksi anhidrida asam dengan amina primer
Reaksi anhidrida asam dengan amina primer
Reaksi dengan metilamin
Kita akan
mengambil contoh metilamin sebagai amina primer sederhana dimana gugus -NH2
terikat pada sebuah gugus alkil.
Persamaan
awalnya adalah sebagai berikut:
Pada reaksi
ini, produk pertama disebut sebagai amida yang tersubstitusi-N.
Senyawa ini
adalah N-metiletanamida. "N" menunjukkan bahwa substitusi terjadi
pada atom nitrogen, dan bukan pada unsur lain dalam molekul tersebut.
Persamaannya
biasa dituliskan sebagai berikut:
Anda bisa
menganggap amina primer sebagai amonia yang termodifikasi. Jika amonia adalah
basa dan membentuk sebuah garam dengan asam etanoat, maka metilamin yang
berlebih juga akan mengalami hal yang sama. Reaksinya sebagai berikut:
Garam yang
terbentuk disebut metilamonium etanoat. Garam ini sama persis seperti amonium
etanoat, kecuali bahwa salah satu hidrogen telah digantikan oleh sebuah gugus
metil.
Kedua
persamaan reaksi di atas bisa digabungkan menjadi satu persamaan lengkap,
yaitu:
permasalahan :
Pada reaksi anhidrida asam dan amina primer dalam
hal ini metilamin
Disana
terdapat reaksi dimana atom H pada metilamin bereaksi dengan anhidrida asam
sehingga terbentuk asam asetat. Antar
molekul amina primer/ sekunder terdapat ikatan hidrogen. Lalu bagaimana dengan
amina tersier dengan struktur
Pada amina tersier ini tidak terdapat atom H. Jadi
apakah masih bisa terjadi reaksi antara anhidrida asam dengan amina tersier?
Reaksi Osidatif Senyawa Hidrokarbon
Alkohol sederhana mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap air.
Oleh karena itu, etanol digunakan sebagai bahan bakar spirtus (spiritus). Reaksi
pembakaran etanol, berlangsung sebagai berikut:
Etanal yang dihasilkan dapat teroksidasi lebih lanjut membentuk asam
asetat. Hal ini terjadi karena oksidasi aldehida lebih mudah daripada oksidasi
alkohol.
Dengan zat-zat pengoksidasi sedang, seperti larutan K2Cr2O7 dalam
lingkungan asam, alkohol teroksidasi sebagai berikut:
Dengan bantuan katalis, atom O dari oksidator akan menyerang atom H yang
terikat ke atom C yang mengandung gugus - OH (atom C karbinol).
Berikut reaksi oksidasi pada masing-masing alcohol
1. Reaksi oksidasi alcohol primer akan menghasilkan alkanal
(aldehida), jika dibiarkan beberapa lama, maka proses oksidasi akan berlanjut
menghasilkan suatu asam karboksilat. Jika kita ingin memperoleh aldehida dari
proses oksidasi ini, maka secepatnya dilakukan destilasi untuk menghindari
proses oksidasi berlanjut.
3. Pada alcohol tersier, tidak terjadi proses oksidasi. Hal ini disebabkan
pada alcohol tersier, tidak terdapat atom H yang terikat pada atom C karbinol
Permasalahan :
Syarat terjadinya reaksi oksidasi yaitu atom C yang mengikat gugus -OH (atom C karbinol) pada alkohol tersebut harus mengikat atom H.Pada
alkohol tersier tidak terjadi proses oksidasi dikarenakan tidak ada atom H yang
terikat pada atom C karbinol, mengapa pada atom C karbinol pada alkohol tersier tidak terdapat atom H yang mengikat?