Jumat, 02 November 2012

Reaksi Asam Basa Senyawa Organik Dan Reaksi Oksidatif Senyawa Hidrokarbon


Reaksi Asam Basa Senyawa Organik

Anhidrida asam
Asam karboksilat seperti asam etanoat memiliki struktur sebagai berikut:
Jika anda mengambil dua molekul asam etanoat dan menghilangkan sebuah molekul air diantara kedua molekul tersebut (lihat gambar berikut) maka akan diperoleh anhidrida asam, yakni anhidrida etanoat (nama lama: anhidrida asetat).

Dan juga anhidrida asam biasanya tidak dibuat langsung dari asam karboksilat,tetapi dibuat dari turunan asam karboksilat yang lebih reaktif misalnya asilklorida direaksikan dengan asam karboksilat.


 
Amina merupakan senyawa organik dan gugus fungsional yang isinya terdiri dari senyawa nitrogen atom dengan pasangan sendiri.Amina merupakan senyawa organik yang mengandung atom-atom nitrogen trivalen, yang terikat pada satu atom karbon atau lebih. Amina adalah senyawa organik dan kelompok fungsional yang berisi dasar nitrogen atom dengan pasangan elektron mandiri . Amina adalah turunan dari ammonia , dimana satu atau lebih hidrogen atom telah diganti oleh substituen seperti alkil atau aril. Semua senyawa amina bersifat basa lemah. 
Jenis-jenis amina :

          Amina primer (1o)
                                  Amina sekunder (2o)
                                  Amina tersier  (3o)

 
amina primer dan amina sekunder dapat bereaksi dengan anhidrida asam menghasilkan amida. Antar molekul amina primer/ sekunder terdapat ikatan hidrogen.Pada reaksi ini yang umum digunakanadalah anhidrida asam asetat.
Reaksi anhidrida asam dengan amina primer
Reaksi dengan metilamin
Kita akan mengambil contoh metilamin sebagai amina primer sederhana dimana gugus -NH2 terikat pada sebuah gugus alkil.
Persamaan awalnya adalah sebagai berikut:

Pada reaksi ini, produk pertama disebut sebagai amida yang tersubstitusi-N.
Senyawa ini adalah N-metiletanamida. "N" menunjukkan bahwa substitusi terjadi pada atom nitrogen, dan bukan pada unsur lain dalam molekul tersebut.
Persamaannya biasa dituliskan sebagai berikut:

 
Anda bisa menganggap amina primer sebagai amonia yang termodifikasi. Jika amonia adalah basa dan membentuk sebuah garam dengan asam etanoat, maka metilamin yang berlebih juga akan mengalami hal yang sama. Reaksinya sebagai berikut:

Garam yang terbentuk disebut metilamonium etanoat. Garam ini sama persis seperti amonium etanoat, kecuali bahwa salah satu hidrogen telah digantikan oleh sebuah gugus metil.
Kedua persamaan reaksi di atas bisa digabungkan menjadi satu persamaan lengkap, yaitu:


permasalahan :
Pada reaksi anhidrida asam dan amina primer dalam hal ini metilamin
Disana terdapat reaksi dimana atom H pada metilamin bereaksi dengan anhidrida asam sehingga terbentuk asam asetat.  Antar molekul amina primer/ sekunder terdapat ikatan hidrogen. Lalu bagaimana dengan amina tersier  dengan struktur

Pada amina tersier ini tidak terdapat atom H. Jadi apakah masih bisa terjadi reaksi antara anhidrida asam dengan amina tersier?



Reaksi Osidatif Senyawa Hidrokarbon

Alkohol sederhana mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap air. Oleh karena itu, etanol digunakan sebagai bahan bakar spirtus (spiritus). Reaksi pembakaran etanol, berlangsung sebagai berikut:

Reaksi oksidasi etanol dapat dianggap berlangsung sebagai berikut:


Etanal yang dihasilkan dapat teroksidasi lebih lanjut membentuk asam asetat. Hal ini terjadi karena oksidasi aldehida lebih mudah daripada oksidasi alkohol.

Dengan zat-zat pengoksidasi sedang, seperti larutan K2Cr2O7 dalam lingkungan asam, alkohol teroksidasi sebagai berikut:
Dengan bantuan katalis, atom O dari oksidator akan menyerang atom H yang terikat ke atom C yang mengandung gugus - OH (atom C karbinol).
Berikut reaksi oksidasi pada masing-masing alcohol
1. Reaksi oksidasi alcohol primer akan menghasilkan alkanal (aldehida), jika dibiarkan beberapa lama, maka proses oksidasi akan berlanjut menghasilkan suatu asam karboksilat. Jika kita ingin memperoleh aldehida dari proses oksidasi ini, maka secepatnya dilakukan destilasi untuk menghindari proses oksidasi berlanjut.


2. Reaksi oksidasi alcohol sekunder akan menghasilkan suatu keton (alkanon)




3. Pada alcohol tersier, tidak terjadi proses oksidasi. Hal ini disebabkan pada alcohol tersier, tidak terdapat atom H yang terikat pada atom C karbinol




Permasalahan : 
Syarat terjadinya reaksi oksidasi yaitu atom C yang mengikat gugus -OH (atom C karbinol) pada alkohol tersebut harus mengikat atom H.Pada alkohol tersier tidak terjadi proses oksidasi dikarenakan tidak ada atom H yang terikat pada atom C karbinol, mengapa pada atom C karbinol pada alkohol tersier tidak terdapat atom H yang mengikat?